Home › Peristiwa › Teror Orang Tak Dikenal, Kantor Media Tempo Dikirimi Kepala Babi
Teror Orang Tak Dikenal, Kantor Media Tempo Dikirimi Kepala Babi
Kiriman Kepala Babi Dari Orang Tak Dikenal
SEROJANEWS.COM, JAKARTA - Insiden teror kembali menghampiri Jurnalis Tempo. Sebuah paket berisi kepala babi dikirimkan ke kantor Tempo, ditujukan kepada Francisca Christy Rosana, yang dikenal dengan nama panggilan "Cica" Pada Rabu sore, sekitar pukul 16.15 WIB.
Cica merupakan wartawan Tempo. Paket tersebut baru diterima oleh Cica pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 15.00, setelah dia pulang dari liputan bersama rekan kerjanya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.
Hussein yang membuka kotak itu terkejut saat melihat isi paket yang mengerikan, yaitu kepala babi dengan kedua telinga yang terpotong. "Kondisinya sangat mengejutkan," ujar Hussein dikutip tulisan Tempo.co.
Tidak tulisan berisi ancaman kepada wanita tersebut. Melainkan hanya kiriman kepala babi.
Pimpinan Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan bahwa insiden ini merupakan bentuk teror terhadap kebebasan pers dan integritas jurnalistik. "Kami mencurigai ini sebagai upaya teror untuk menghambat karya jurnalistik kami," tegasnya.
Dirinya mengatakan insiden teror ini bukan yang pertama kali dialami oleh jurnalis Tempo. Sebelumnya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran juga mengalami dua serangan teror. Insiden pertama terjadi pada malam Selasa, 5 Agustus 2024, ketika kaca mobilnya dipecahkan oleh dua orang yang mengendarai motor dekat rumah dinas Kepala Kepolisian RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Meskipun Hussein telah melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan, penyelidikan hingga kini belum menunjukkan perkembangan.
Serangan kedua terjadi pada Selasa, 3 September 2024, ketika lagi-lagi kaca mobil Hussein dirusak oleh dua pelaku yang tidak dikenal di dekat Pos Polisi Kukusan, Jalan K.H. Usman, Beji, Depok, Jawa Barat.
"Saya baru selesai memperpanjang SIM," ungkap Hussein setelah mengetahui kerusakan pada mobilnya yang diparkir di depan warung makan di sekitar lokasi.
Serangkaian insiden ini menunjukkan adanya ancaman serius terhadap jurnalis dan menyoroti perlunya perlindungan lebih kuat untuk kebebasan Pers di Indonesia. Tempo berkomitmen untuk terus menjalankan tugas jurnalistiknya, meskipun dihadapkan pada teror dan ancaman.






Komentar Via Facebook :