Home › Hukrim › Dikira Monyet, Pemburu di Parlilitan Salah Sasaran Tembak Kerabat Sendiri Hingga Tewas
Dikira Monyet, Pemburu di Parlilitan Salah Sasaran Tembak Kerabat Sendiri Hingga Tewas
Korban di Autopsi di RS Polda Sumut
SEROJANEWS.COM, SUMUT – Sebuah insiden tragis berujung kematian terjadi di Desa Tornauli, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Jumat (8/8/2025) petang. Hobben Berutu (33), warga setempat, tewas mengenaskan akibat tembakan senapan angin dari sesama pemburu yang ternyata masih memiliki hubungan keluarga.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Hobben Berutu pergi ke ladangnya di Dusun Simbongbong sekitar pukul 17.30 WIB untuk mengusir hama babi hutan yang kerap merusak tanaman. Ia membawa senapan angin dan memilih memanjat pohon karet setinggi kira-kira dua meter sebagai tempat mengintai sekaligus berlindung.
Di waktu yang hampir bersamaan, seorang pemburu lain bermarga Hasugian juga sedang berburu hama babi di area yang sama. Tanpa menyadari kehadiran Hobben di atas pohon, Hasugian mengira sosok yang merayap di dahan itu adalah monyet hama lain yang juga sering menjadi target buruan.
Hasugian pun melepaskan tembakan. Peluru menghujam tepat di rahang bawah telinga kiri Hobben dan menembus hingga ke otak kecil. Korban diduga tewas seketika di tempat, masih dalam posisi merayap di dahan.
Setelah menembak, Hasugian mendekati pohon dan baru tersentak kaget. Sasaran tembakannya bukanlah monyet, melainkan manusia yang dikenalnya, Hobben Berutu. Tragisnya, keduanya memiliki hubungan kekerabatan. Istri Hobben Berutu diketahui semarga dengan Hasugian. Keduanya juga dikenal sama-sama gemar berburu.
Hotman Berutu, keluarga korban, mengaku sangat terkejut menerima kabar duka tersebut. Ia meminta jenazah Hobben dibawa ke Medan untuk menjalani autopsi guna memastikan penyebab kematian.
Hotman Berutu menjelaskan, kronologi bermula saat Hobben datang ke rumah itonya yakni Mak Nando di Dusun Simbongbong. Korban mengatakan kepada itonya untuk pergi ke perladangan sekitar kampung untuk berburu hama babi hutan yang sering merusak tanaman.
Hobbenpun menenteng senapan angin sebagai alat yang biasa ia gunakan berburu. Ternyata setelah sampai di perladangan itu Ia naik pohon untuk tempatnya mengintai hama babi, sekaligus tempat berlindung.
Setelah ditemukan pohon karet lalu diapun memanjat kira-kira dua meter tingginya dari tanah, lalu di situlah dia melakukan pengintaian dan berharap hama babi akan datang. Dan di atas dahan itu juga Hobben menghembuskan nafas terakhirnya.
Dia memang punya keahlian turun temurun selaku pemburu hama babi.
Jenazah Hobben Berutu akhirnya dimakamkan di TPU Tornauli, Desa Sionom Hudon Selatan, Minggu (10/8/2025) sore, setelah proses autopsi selesai dilakukan.
Kapolres Humbang Hasundutan, AKBP Arthur Sameaputty, melalui Kasat Reskrim Iptu Jhon FM Siahaan, mengonfirmasi pihaknya sedang menangani kasus ini. "Benar, kami tengah menangani kasus penembakan tersebut. Saat ini sedang gelar perkara dan menunggu hasil autopsi forensik dari RS Polda Sumatera Utara," jelas Siahaan, Senin (11/8/2025).
Kasat Reskrim menambahkan, pihak kepolisian berencana menggelar jumpa pers untuk memberikan ekspos lebih lanjut terkait perkembangan penyelidikan kasus salah tembak memilukan yang merenggut nyawa sesama pemburu dan kerabat ini. (Detakindonesia)






Komentar Via Facebook :