Home › Ragam › P3SI Sukses Gelar Kontes Perkutut Terbaik Se-Kepri, Bidik Target Nasional 2026
P3SI Sukses Gelar Kontes Perkutut Terbaik Se-Kepri, Bidik Target Nasional 2026
SEROJANEWS.COM, BATAM - Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) kembali menggelar kontes suara burung perkutut terbaik se-Provinsi Kepri. Kontes putaran ke empat ini berlangsung di Buana Park Kota Batam, Minggu (24/8/2025) siang.
Event ini sukses dihadiri sekitar seratus empat puluh tujuh peserta pecinta Perkutut beberapa Kabupaten di Kepri dan peserta asal Riau. Mereka bersaing dalam tiga kategori lomba, yaitu piyik hanging, piyik yunior dan dewasa.
Jenis perkutut yang dilombakan pun beragam, mulai dari Perkutut lokal, Thailand, Singapore, hingga Malaysia. Meski sempat mengalami kendala cuaca namun peserta antusias menampilkan kicauan masing-masing burung piaraan yang terbaik dari yang terbaik.
Herry Christian, salah satu juri dan pengurus P3SI yang ditemui di lokasi, menyatakan kontes ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi juga bentuk pelestarian warisan budaya, penguatan komunitas, dan mempererat silaturahmi.
Herry Christian juri dan pengurus P3SI
"Meski sempat ada gerimis namun masih bisa kita laksanakan empat babak kita selesaikan. Ada pun yang kita tampilkan saat ini burung yang betul-betul juara yang udah skalanya nasional," kata Herry.
Herry menambahkan P3SI di Kepri berkomitmen untuk selalu memberikan pembelajaran, pengetahuan dan edukasi kepada peserta maupun kontestan Perkutut. Meski demikian, pihaknya yakin kontes burung yang berlangsung saat itu telah memenuhi syarat untuk event yang lebih besar kedepannya.
"Pasti udah memenuhi syarat, udah tiga warna untuk kelasnya daerah, itu sudah sama dengan dipusat. Tiga warna itu sudah pasti sepuluh besar. Kita targetnya nasional dulu, karena kalau internasional penilaiannya sudah berbeda. Untuk nasional udah target kita 2026 udah LPI (Liga Perkutut Indonesia)," tambah Herry.
Ia menilai sampai saat ini, pihakya selalu memberikan pembelajaran dan pengetahuan bagi kawan-kawan dan daerah maupun di Kepri untuk memiliki bekal lebih baik kedepannya. Herry yakin Event ini juga berpotensi menjadi salah satu andalan kebudayaan dan pariwisata di masa mendatang.
Diwaktu yang terpisah, peserta bernama Antoni yang akrab disapa Abeng Melur asal Riau Kota Pekanbaru juga mengapresiasi perlombaan burung perkutut yang berlangsung. Kepada jurnalis SerojaNews.com, Abeng mengaku, selain dapat menyalurkan hobby, ia merasa puas dengan pelayanan P3SI di Kepri.
Peserta bernama Antoni yang akrab disapa Abeng Melur asal Kota Pekanbaru
"Di batam ini kita senang kemari pelayannya ke kita itu luar biasa, jurinya menilai burung itu bagus sekali. Kita datang perlombaan ke batam yang kedua kali. Pertama kita datang pelayannya baik sekali, jadi kita datang bukan hanya untuk perlombaan burung aja, tetapi silaturahmi bersama teman," tambah Abeng.
Abeng berharap event seperti ini dapat konsisten digelar di masa mendatang. Ia juga menyebutkan filosofi memelihara burung perkutut yang mengajarkan tentang kedamaian, kesabaran, dan kesederhanaan.
Nur Alamsyah Ketua pengurus daerah (pengda) menambahkan perkumpulan ini dimulai sejak 1957. Tak berhenti disitu, bahkan sudah meraih prestasi go asean. Meski demikian hal yang menjadi kendala minimnya perhatian pemerintahan setempat keberadaan komunitas ini. Mereka berharap pemerintah memperhatikan kegiatan positif ini karena ini berpotensi menjadi wisata dari negara luar.
Nur Alamsyah Ketua pengurus daerah Kota Pekanbaru (kanan)
"Jadi untuk kedepannya saya akan bekerja keras bagaimana caranya pekanbaru bisa eksis kembali karena dulu pernah sampai kejurnas lomba iternasional. Jadi untuk kedepannya akan kita bina lagi bagaimana pekanbaru bisa setara lagi," pungkasnya.






Komentar Via Facebook :